Info Kuningan
Politik Terbaru

Black Campaign Saat Pilkada Sudah Jadi Rutinitas, Ilham Minta Agar Tidak Terpancing

KUNINGAN – Suasana pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kuningan kian panas. Agitas dan propaganda untuk menjatuhkan citra setiap pasangan calon, terus dilancarkan untuk menurunkan elektabilitas dan rasa kepercayaan masyarakat pemilih, dari isue kekerasan pada penyelenggara Pemilu, saling tuduh masalah gagal bayar hingga isu penggunaan narkoba.

Menyikapi terkait banyaknya isue yang berseliweran, Jubir Paslon Dian – Tuti, Ilham Ramdhani, mengatakan bahwa dalam politik dan momen pemilihan umum,  isu-isu yang saling menjatuhkan atau black campaign sudah menjadi rutinitas yang akan selalu ada.

“Tidak ada asap kalau tidak ada api, saya sampai hari ini masih percaya dengan pepatah itu, tentunya setiap isu yang muncul biasanya berasal dari kelakuan diri kita sendiri. Ada yang benar, ditambah-tambahkan hingga seratus persen fake, yang tahu adalah diri kita sendiri. Mungkin dari isu yang beredar kepada setiap pasangan calonpun seperti itu,” ungkap Ilham yang pernah menjabat sebagai Tim Staff Khusus Menteri Pendidikan.

Ilham yang juga menjabat sebagai Wakil ketua DPD Golkar Kuningan itu menjelaskan, dirinya dan seluruh tim pemenangan paslon nomor urut satu, Dian – Tuti, selalu mengingatkan satu sama lainnya agar tidak terpancing dan reaksioner dalam menyikapi isu yang juga kerap menyerang Paslonbup yang didukungnya.

Bahkan Ilham mengatakan, dirinya hingga hari ini mencatat dan melisting isu-isu yang beredar yang ditujukan kepada masing-masing calon bupati dan wakil bupati.

“Saya mencatat setiap black campaign yang muncul, bukan hanya yang terkait Pak Dian dan Bu Tuti, namun semua Paslon. Saya yakin, isu yang berkembang tersebut akan berguna nantinya, khususnya bagi Paslon Dirahmati jika dilantik menjadi Bupati dan wakil bupati. Karena setiap isu yang berkembang, adalah sebuah tampilan masalah, sehingga harus ditemukan perbaikannya,” ungkap ilham.

Dicontohkan Ilham, munculnya isu pengguna narkoba yang dilakukan oleh salah satu calon bupati dan wakil bupati, terlepas benar dan tidaknya, Ilham menggaris bawahi terkait peredaran narkoba yang ada di Kota kelahirannya, yang sangat mungkin sudah masuk hingga keranah pemerintahan, sehingga perlu diperketat kepedulian anti narkoba di Kuningan.

Contoh lainnya terkait gagal bayar yang terjadi di Pemda Kuningan, Ilham yang berkepala plontos ini merasa miris ketika munculnya isu gagal bayar adalah pernyataan siapa nominasi orang paling bersalah dalam hal gagal bayar, bukan solusi penanganannya.

“Kita sama-sama tahu, gagal bayar ini muncul di era pimpinan almarhum Pak Acep dan Ridho, Sekdanya adalah Pak Dian dan ketua DPRD nya Pak Zul saat itu. Saya masih ingat, saat sedang ramai-ramainya isu gagal bayar, Pak Acep yang kala itu masih sehat, memanggil saya dan salah seorang komisaris BUMD di Kuningan, diminta untuk membantu mencari solusi terlepas dari gagal bayar. Begitu cintanya Pak Acep untuk Kuningan, tidak menyalahkan siapapun, namun dia terus mencari solusi,” ungkap ilham.

Teringat akan semangat Almarhum Pak Acep, yang selalu mengedepankan silaturahim dengan warga, bisa menjadi Pemimpin yang mendengarkan setiap keluh kesah hingga nasehat serta kritikan, selama untuk Kuningan menjadi lebih baik, dirinya selalu siap sedia.

“Menyerap semangat dan kecintaan Almarhum Pak Acep kepada Kuningan. Dari sekian permasalahan yang ada, baik itu Narkoba, gagal bayar, kekerasan dan lain sebagainya. Pak Dian dan Bu Tuti serta Tim pemenangan akan semakin masif dalam melakukan konsolidasi dengan Masyarakat dan para tokoh Kuningan, yang memiliki kesamaan visi untuk Kuningan lebih baik, dan untuk Kuningan Melesat,” jelas Ilham. (red)

Related posts

Disdikbud Kuningan Akan Tindak Tegas Oknum Pungli di Tahun Ajaran Baru dan PPDB

Redaksi

Untuk Dapil 2, Gerindra Kuningan Targetkan Peroleh 2 Kursi DPRD Kuningan

Redaksi

4 Parpol Besar Disindir Mang Ewo, Sebut Kuningan Butuh Duet Birokrat – Pengusaha

Redaksi

Leave a Comment