KUNINGAN – Bakal Calon Bupati Kuningan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) HM Ridho Suganda agar tidak melakukan kawain paksa maupun kawin lari untuk pasangan sebagai Wakil Bupati Kuningan.
Hal itu disampaikan Ketua Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Ono Surono pada agenda Rapat Kerja Daerah PDIP Kuningan dihadapan ratusan pengurus PAC PDIP Kuningan dan jajaran Struktur DPC PDIP Kuningan, kemudian DPRD Provinsi Jabar Terpilih, Ika Siti Rahmantika, kemudian keluarga besar HM. Ridho Suganda dan Muhammad Narendra K Kiemas.
Ono menyebutkan bahwa DPP PDIP telah menerbitkan surat tugas dan menetapkan HM Ridho Suganda sebagai Bakal Calon Bupati Kuningan untuk bertarung dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Hari ini kita sosialiasikan surat tugas yang telah dikeluarkan oleh DPP PDIP, tentu sosialiasi ini ditindaklanjuti dengan konsolidasi pemenangan Pilkada dengan melibatkan structural tingkat ranting dan seluruh komponen PDIP se Kabupaten Kuningan,” ungkap Ono.
Dan juga, Ono meminta untuk lakukan komunikasi politik dengan partai lain karena PDIP tidak cukup mengusung pasangan Bupati dan Wakil Bupati, termasuk mencari pasangan wakil bupatinya. Dan kominkasi strategi serta program pemenangan Pilkada.
“Langkah itu menjadi dasar DPP Partai untuk mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan calon yang akan di daftarkan ke KPU nanti. Dan kita membebaskan DPC untuk menjalin dengan siapapun, dan realitas harus menang,” ungkap Ono.
Bagi Ono, kandidat dari PDIP meski memiliki survey tertinggi, jauh dari kandidat lainnya yang masih banyak dibawah 10 persen, tapi PDIP harus membangun koalisi dengan semua partai,dan juga menemukan calon wakil bupati yang memiliki chemistry kesamaan visi misi program dan juga secara ideologi pancasila harus membumi di Kabupaten Kuningan.
“Jadi syaratnya hanya itu, siapapun usulan dari Ridho nanti akan kita kaji lagi, dan kita lapor ke DPP untuk mengeluarkan rekomendasi pasangan calon,” ujar Ono.
Ono menyebutkan perjalanan Pilkada saat ini akan sulit untuk linier pada Pilgub Jabar. Karena masing – masing daerah mempunyai karakter berbeda – beda, peta politik juga berbeda, dan pihaknya tidak akan memaksakan, tapi saatnya nanti akan membuat strategi agar sinergi.
“Kita tidak ingin adanya kawin paksa, apalagi kawin lari, berat pastinya, dan melelahkan,” kata Ono.
Ono menyakini Ridho memiliki kans besar untuk bisa memenangkan Pilkada nanti. Dengan siapapun yang penting bisa dirasionalisasikan kenapa tidak.
Sementara itu, Bacabup PDIP Kuningan, HM Ridho Suganda mengaku siap menerima berbagai tantangan kedepan, dan harus memiliki strategi yang baik, karena peta pilkada saat ini semua rata, dan kuat.
“Maka dengan konsolidasi internal ini fungsinya bisa memperkuat dan memastikan bahwa mesin partai sedang dipanaskan, sehingga nanti pada saat nanti sudah bergerak,” jelas Ridho.
Kebebasan yang diberikan partai, bagi Ridho pasangan itu jangan kawin paksa, dan dia menjamin pembagian tugas harus jelas kedepannya. dan dia mengaku banyak figure yang cocok untuk dirinya, namun keputusan ada ditangan DPP PDIP.
“Pasangan itu untuk sama – sama bekerja, bukan berebut kekuasaan, bukan rebutan proyek, tapi ingin berbagai tugas, jadi pendamping saya harus bisa juga melayani masyarakat,” ujar Ridho (red)