KUNINGAN – Desa Gewok di Kecamatan Garawangi menjadi satu dari 15 Desa yang menjadi lokasi pembentukan forum pengurangan risiko bencana program Siedun (simulasi edukasi bencana) tahun 2024.
Pembentukan Forum Penguranan Risiko Bencana itu, berlangsung di Aula Balai Desa Gewok, dihadiri oleh Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, bersama Ketua TP PKK Kuningan, Susi Widyawati.
Program Siedun merupakan inisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan yang berupaya membangun kemandirian dan ketangguhan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu permana menyebutkan bahwa program siedun merupakan program kompetitif jalur BKK yang di danai oleh Banprov Jawa Barat dengan melibatkan total 15 Desa di 11 Kecamatan yang merupakan refresentasi desa rawan berbagai jenis bencana dari yang berlokasi terjauh hingga di daerah perbatasan.
“Penunjukan 15 desa ini merupakan refresentasi dari banyak desa yang menjadi desa rawan bencana di Kuningan. Ke depan, kami ingin lebih dari 50 persen desa di kabupaten Kuningan dapat membentuk forum pengurangan risiko bencana, dimana outputnya nanti, desa-desa ini akan menjadi kepanjangan tangan dari BPBD dalam menanggulangi bencana,” jelas Ibe sapaan Indra Bayu Permana.
Ibe menyampaikan bahwa penanggualangan kebencanaan adalah tanggung jawab bersama, bukan saja BPBD, TNI, Polri, tetapi seluruh perangkat desa dan masyarakat.
Sementara itu, Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat, menyampaikan bahwa semua masyarakat harus terlibat dalam penanggulangan risiko bencana alam, salah satunya adalah dapat menjaga lingkungan dengan membuang sampah ditempatnya.
“Semua jenis bencana terjadi karena dua faktor. Yaitu faktor alam dan non alam. Faktor alam kita tidak bisa memprediksinya, tetapi faktor non alam yang disebabkan faktor manusia, dapat kita antisipasi dengan menjaga lingkungan seperti penanggulangan sampah atau mereboisasi hutan yang gundul” Ujar Iip.
Selanjutnya Iip Hidajat ingin pembentukan forum ini dapat mengedukasi seluruh lapisan elemen masyarakat terkait kebencanaan, sehingga dapat diregenerasikan ke generasi penerus sehingga masyarakat Kabupaten Kuningan ke depan akan lebih siap dan antisipatif dalam menghadapi kebencanaan yang tidak dapat diprediksi.
Iip juga menghimbau kepada para perangkat Desa agar mempersiapkan lokasi seperti pos jaga untuk menyimpan peralatan penanggulangan kebencanaan.
“Desa di Kabupaten Kuningan lokasinya banyak yang jauh, kami takutkan jika ada bencana seperti kebakaran akan susah di jangkau oleh damkar karena jaranya yang jauh. Karenanya pihak desa harus juga mempersiapkan pos jaga tempat peralatan kebencanaan seperti ember, tong atau selang air. Hal ini mungkin langkah kecil, tetapi berarti besar apabila diperlukan,” jelas Iip. (red)