KUNINGAN – Masalah Gizi Buruk dan Stunting, pada saat ini memang menjadi sorotan tersendiri, dari banyak kalangan. Saat ini, pihak Pemerintahan Kabupaten Kuningan sedang giat-giatnya menangani permasalahan tersebut, baik dari Dinas Kesehatan maupun dari pihak-pihak terkait yang peduli dengan permasalahan tersebut.
Pada dasarnya, Gizi buruk dan Stunting itu hanya berbeda tipis. Dan ciri-ciri tersebut bisa terlihat dari, anak dengan gizi buruk biasanya memiliki ciri-ciri kulit yang kering, lemak di bawah kulit berkurang, dan otot mengecil. Jika telah mencapai tahap lanjut, ada kemungkinan perut anak menjadi buncit. Sementara itu, ciri anak yang mengalami stunting adalah pertumbuhannya yang melambat. Hal itu dapat dilihat dari tubuh yang lebih pendek dan tampak lebih muda dibanding teman-teman seusianya.
Direktur dari Rumah Sakit Umum Daerah 45 ( RSUD 45 -red) Kuningan, yang saat ini di jabat oleh Dr. Deki, melalui Dr. Fahmi, untuk bidang pelayanan RSUD 45, saat di konfirmasi Info Kuningan, di ruangan kerjanya, pagi tadi. Senin (01/07/24), menyampaikan untuk masalah gizi buruk, ketika itu ada laporan langsung ke pihak RSUD 45, maka secepat mungkin akan ditindaklanjuti
“,semisal ada laporan dari Pusat Kesehatan yang ada di wilayah Kuningan. dan akan kita upayakan perbaikan gizinya, sebab di sini RSUD 45 ada unit instalasi gizinya kok, selain itu, pola penyakit gizi itu ada berapa jenis, salah satunya yaitu tb ( TBC – red) dan akan kita lakukan penyembuhannya semaksimal mungkin” Jelas Fahmi.
Menurut Fahmi, saat ini ada 13 pasien yang berstatus gizi buruk dan 4 orang yang Stunting,total keseluruhan ada 17 orang.
“Dan untuk datanya pada saat ini, ada 13 aja, yang status gizi buruk. Dan yang untuk stunting ada 4 aja, jadi semua totalnya ada 17 orang saja, untuk saat ini, ” Tutupnya. (Johan)