Info Kuningan
Politik Terbaru

Gara – Gara Rekrutmen PPK, Ketua KPU Minta Dicopot Dari Jabatannya

suasana pelantikan PPK

KUNINGAN – Pelantikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Badan Adhoc yang baru dilaksanakan hari ini menyisakan rasa sakit bagi para peserta yang tidak lolos pada seleksi anggota PPK. Bahkan diduga ada nepotisme yang dilakukan oleh jajaran Komisioner KPU Kuningan.

Seperti diungkapkan Ketua PD. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kuningan, Achmad Irsyad Imanuddin bahwa ada sebuah fakta mencengangkan, dimana ada peserta seleksi PPK yang diloloskan untuk masuk dalam 10 besar tanpa mengikuti tahapan wawancara.

“Sungguh ironi, sebuah tindakan yang menodai proses tahapan yang di terapkan sedemikian rupa seakan hancur lebur karena ulah dan tingkah polah komisioner KPU yang acuh terhadap ketetapan dan aturan yang berlaku,” kata Irsyad

Irsyad menyebutkan, apakah memang semudah itu untuk merubah aturan, menyepelekan asas yang katanya Jurdil dan Luber. Dan ini adalah fakta dimana ketua KPU Kabupaten Kuningan dan seluruh jajarannya telah mengkhianati kepercayaan publik.

“Masyarakat yang seharusnya mendapatkan perlakuan yang adil dan bebas dari kecurangan, justru disuguhi dengan pemandangan yang hina ini. Tindakan ini tidak hanya mencoreng nama baik KPU Kabupaten Kuningan, tetapi juga mengancam kredibilitas penyelenggaraan pemilu secara keseluruhan,” jelas Irsyad.

Dalam situasi seperti ini, Irsyad beharap penting bagi pihak berwenang untuk melakukan investigasi yang menyeluruh dan transparan, dalam hal ini kami mendesak DKPP untuk menyelidiki kasus ini.

Selain itu, Irsyad meminta agar Ketua KPU Kabupaten Kuningan harus memberikan penjelasan yang memadai mengenai hasil dari tahapan seleksi tersebut yang seolah adanya tendensi terhadap peserta seleksi PPK tertentu.

“Apakah ini semata demi meloloskan hasrat birahi sebuah kepentingan politik, tanpa penjelasan yang jelas dan bukti yang kuat, publik akan terus dibayangi oleh kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap integritas KPU. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas utama,” ungkap Irsyad.

Kemudian, bagi Irsyad, tidak cukup hanya dengan penyelidikan internal, tapi dia meminta ketua KPU Kabupaten Kuningan harus segera diberhentikan dari jabatannya untuk memastikan proses investigasi berjalan tanpa hambatan.

“Segeralah mawas diri para pelacur demokrasi, jangan malah tunggang langgang dan menganggap semua nya baik baik saja, sedangkan fakta di lapangan banyak bermunculan keanehan keanehan yang menggambarkan seleksi hanya jadi formalitas belaka, bahkan parahnya lagi  beredar daftar hadir pertemuan calon PPK satu hari sebelum pengunguman yang ternyata isi nama – nama dari daftar hadir tersebut semuanya masuk sebagai PPK terpilih,” ungkap Irsyad.

Terpisah, Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kuningan, Sandi menyampaikan pasca seleksi PPK marak muncul spanduk kekecewaan yang bergambarkan tikus berdasi atas hasil kinerja KPU Kuningan.

Munculnya spanduk tersebut, tentu membuat, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) merasa perlu menyampaikan keprihatinan mendalam terkait dugaan praktik kecurangan dalam tahapan perekrutan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Kuningan,

“Secara pribadi sangat menyayangkan sekali dengan isu KPU Kuningan yang hari ini beredar, baik di media pemberitaan  dan tersebar luas spanduk kekecewaan di wilayah kabupaten kuningan, saya kawatir kekhawatiran tentang integritas dan transparansi KPU Kabupaten Kuningan dinilai memang tidak independent, jujur dan adil, sesuai dengan slogan yang digaungkan KPU Kuningan,” kata Sandi

JPPR Kuningan, lanjut Sandi, menilai bahwa penyebaran spanduk ini bukan sekadar ekspresi ketidakpuasan publik, melainkan indikasi adanya dugaan praktik kecurangan yang sistematis dalam tubuh KPU Kabupaten Kuningan.

“Fenomena ini harus segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret dan transparan. fenomena ini dapat dimaknai pula  sebagai alarm yang serius bahwa ada masalah mendasar dalam mekanisme rekrutmen PPK kemarin, dan jika benar terjadi kecurangan, hal ini tidak hanya mencederai prinsip demokrasi, tetapi juga meruntuhkan kepercayaan publik terhadap KPU Kuningan,” ujar Sandi.

Berdasarkan laporan yang diterima JPPR Kuningan dari masyarakat dan pengawas independen, dugaan praktik kecurangan dalam perekrutan PPK meliputi beberapa hal diantaranya adalah Ada dugaan kuat bahwa seleksi PPK lebih mengutamakan kerabat dan orang dekat daripada kandidat yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi, serta Minimnya transparansi dalam tahapan seleksi, khusus nya pada penetapan hasil akhir bagi peserta yang terpilih dan yang menjadi Calon PAW, membuat publik dan calon PPK meragukan kejujuran proses tersebut.

“Ya kami JPPR Kuningan selaku pemantau dan mitra Penyelenggara akan terus memantau dan laporan yang diterima JPPR Kuningan akan ditindak lanjuti lebih jauh, dan kami juga sudah berkordinasi dengan pemantau pemilu yang lain, kalo KPU Kuningan hari ini memang sedang masuk angin dan perlu di kerok agar angin nya keluar,” ujar Sandi

Selaku ketua JPPR Kuningan, Sandi menuntut KPU Kabupaten Kuningan perlu melakukan reformasi terhadap mekanisme perekrutan PPK dengan mengutamakan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.

“Setiap tahapan seleksi harus dapat diakses dan dipantau oleh publik untuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang tidak etis, dan kami tidak akan segan untuk melayangkan surat audensi dengan pihak KPU Kuningan, ” kata Sandi.

Terpisah, Ketua KPU Kuningan, Asep Budi Hartono kepada wartawan menyampaikan bahwa proses tahapan seleksi anggota PPK sudah berjalan sesuai prosedur. Jika memang ada yang tidak terpilih kembali, dimungkinkan karena penilaian bukan hanya tes CAT saja, tapi ada tes lainnya, seperti wawancara dan lainnya.

“Lalu menanggapi dugaan adanya titipan dan transaksional, saya garansi tidak ada, kami KPU Kuningan menertibkan hal – hal seperti itu, silahkan cek ke teman – teman PPK di bawah yang baru saja dilantik,” jelas Abuhar sapaan akrab Ketua KPU Kuningan usai pelantikan 160 orang anggota PPK. (red)

Related posts

Makan Acep Purnama Jadi Deretan Mantan Bupati Untuk Ziarah Jelang Harjad Kuningan ke 526

Redaksi

September Gedung MUI Sudah Bisa Ditempati

Redaksi

Inilah DCT DPR RI Dapil Jabar X dari Partai Amanat Nasional untuk Pemilu 2024

Redaksi

Leave a Comment