Info Kuningan
Info Terbaru

Emil Pamit Di Paripurna Hari Jadi Kuningan, Sekaligus Titip Pegang Teguh Kepada 4 Pepatah Sunda

KUNINGAN,- Puncak peringatan Hari Jadi ke 525 Kuningan ada yang special, dimana dihadiri Gubernur Jawa Barat H.M. Ridwan Kamil pada sidang Paripurna Hari Jadi ke 525 Kuningan, di Gedung DPRD Kuningan.

Kedatangan Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jabar, menggunakan Helikopter di Stadion Mashud Wisnusaputra. Kang Emil beserta Ibu Attalia Praratya kemudian menuju ke Pendopo untuk bertemu Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, Wakil Bupati Kuningan, H. M. Ridho Suganda bersama para pejabat Forkopimda dan sejumlah pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan lainnya. Selanjutnya rombongan bergerak menuju Gedung DPRD dengan menggunakan delman, sebagai “Ciri Khas” agenda tahunan Hari Jadi.

Masyarakat menyambut rombongan di sepanjang jalan. Tua muda, Lelaki Perempuan, para pelajar, aparatur, pekerja swasta tumpah ruah ke jalan memberikan salam penghormatan Kepada Kang Emil yang akan Purna tugas sebagai Gubernur Jabar 5 September mendatang.

Setibanya di Gedung DPRD, dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, mengetuk palu tiga kali sebagai dimulainya agenda Sidang Paripurna. Setelah sebelumnya, Zul sapaan akrabnya mengucapkan selamat datang kepada Kang Emil di Kabupaten Kuningan.

Didalam Mukadimah, Zul menyebutkan bahwa jalinan kemitraan antara DPRD dengan Bupati dalam rangka penyelengaraan pemerintahan berlangsung sinergis, baik dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun dalam menentukan kebijakan bersama.

Untuk itu, masih Zul, dalam kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan apresiasi kepada saudara Bupati Kuningan, H. Acep purnama, dan Wakil Bupati H. Muhammad  Ridho Suganda, beserta jajarannya, walaupun terkadang dalam menjalankan roda pemerintahan ini, kami, DPRD tetap selalu bersikap kritis dalam menyikapi setiap pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Ini semua demi kebaikan bersama, tentunya dalam upaya mendorong pemerintah untuk dapat terus menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan keuangan yang baik sehingga dapat berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” Kata Zul.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan sejarah singkat Kuningan oleh Sekretaris Daerah, H. Dian Rachmat Yanuar. Disampaikannya kira-kira 3500 tahun sebelum masehi, tanda-tanda yang memberitahukan bahwa di Kuningan sudah ada pemukiman masyarakat yang sudah mencapai tingkat kebudayaan yang relatif sudah maju. Hal ini berdasarkan atas hasil peninggalannya yang ditemukan di wilayah Kuningan.

Suatu pemukiman masyarakat dimaksud, baru terwujud dalam bentuk suatu kekuatan politik seperti negara sebagaimana dituturkan dalam cerita Parahiyangan dengan nama “KUNINGAN” pada tanggal 11 April 732 M. Selanjutnya Kuningan merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran dan namanya berganti menjadi Kajene yang ada dibawah kekuasaan Aria Kamuning. Kajene artinya “kuning” atau “emas”.

Dalam rangka penyebaran agama Islam, seorang ulama besar dari Caruban (Cirebon) yang benama Syekh Maulana Akbar pernah singgah di Buni Haji daerah Luragung kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Kajene yang pada waktu itu penduduknya masih menganut agama Hindu.

Syekh Maulana Akbar mendirikan pesantren di Sidapurna yang berkembang pesat dan karena pengikutnya bertambah banyak maka beliau membuat pemukiman baru dengan dasar Islam yang diberi nama Purwawinangun (artinya: mula-mula dibangun). Syekh Maulana Akbar meninggal dan dimakamkan di Astana Gede.

Pada saat itu yang menjalankan pemerintahan Kajene adalah pangeran Aria Kamuning yang menganut agama Hindu dan kemudian masuk agama Islam. Sang Adipati dipercayakan kepada pangeran Aria Kamuning untuk dididik dengan baik. selama Sang Adipati belum dewasa maka pangeran Aria Kamuning ditunjuk oleh Sunan Gunung Jati sebagai kepala pemerintahan perwalian di Kajene dibawah kerajaan Cirebon.

Setelah Sang Adipati dewasa, tepatnya pada tanggal 1 September 1498M, Sang Adipati dinobatkan menjadi kepala pemerintahan Kajene yang bergelar Sang Adipati Kuningan. Dengan berdirinya negara / kerajaan Kuningan di bawah Sang Adipati Kuningan, maka sejak tanggal penobatannya daerah yang semula bernama Kajene di kembalikan lagi ke nama aslinya yaitu ‘’Kuningan”. dan sejak saat itulah tanggal 1 September ditetapkan sebagai hari jadi Kuningan”

Selepas pembacaan sejarah singkat kuningan, sidang dilanjutkan dengan pemaparan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama yang mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat datang kepada Kang Emil, Gubernur Jawa Barat. Sekaligus mengajak kepada segenap pihak untuk merayakan Hari Jadi ini dengan rasa syukur    kepada Allah SWT.

Bupati Acep kemudian menghaturkan terima kasih kepada para sesepuh, tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh Pemerintahan Kuningan yang telah mencurahkan tenaga, pikiran, semangat dan tekad yang tidak pernah padam untuk menjaga dan membangun kabupaten kuningan yang kita banggakan, mengingat dirinya bersama Wabup Ridho akan purna tugas Desember mendatang.

Selanjutnya, sebagai pamungkas pengisi acara, Kang Emil menyebutkan bahwa di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur, dirinya rutin mendatangi setiap Hari Jadi Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

“Meskipun hari ini saya sibuk, karena dalam sehari ada 4 Kota yang perlu di datangi, saya menyempatkan hadir di kabupaten Kuningan sebagai wujud “kadeudeuh” saya kepada masyarakat Kuningan,” ungkap Emil.

Lebih lanjut, Kang Emil berpesan kepada segenap masyarakat Kuningan untuk senantiasa berpegang teguh kepada 4 pepatah Sunda.

“Yang Pertama Hade Goreng ku Basa, yang kedua Silih Asih, Silih Asih, Silih Asuh, Silih Wawangi. Selanjutnya Batu turun Keusik Naek dan terakhir Caina Herang, Laukna Beunang,” jelas Emil.

Di penutup sambutan Kang Emil menitipkan penyelenggaraan Pemilu dapat berlangsung aman dan tertib tanpa adanya provokasi dan politik identitas.

“Semoga ke depan akan banyak lahirnya para Pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyatnya,” kata Emil Hadir pula pada Sidang Paripurna DPRD tersebut, 16 Guru Besar Pituin Kuningan yang berkiprah dalam dunia Pendidikan, baik tingkat Nasional maupun Internasional. Dimana keseluruh Guru besar tersebut di jamu selanjutnya di Pendopo Kuningan selepas Solat Jumat.

Related posts

Perkuat Kolaborasi, HKTI Lantik 32 Pengurus Anak Cabang

Redaksi

Ungkap Rasa Syukur Desa Legokherang Gelar Pesta Dadung

Redaksi

Inilah DCT DPRD Kabupaten Kuningan Dapil 3 dari Partai Perindo untuk Pemilu 2024

Redaksi

Leave a Comment